Descending Necrotizing Mediastinitis Bagian Tiga

Bagian 3

DESCENDING NECROTIZING MEDIASTINITIS

 

Ika Ratna Maulani, drg, SpBM

Laboratorium Bedah Mulut FKG Univ.Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta

Etiologi

Infeksi odontogenik sebagai penyebab descending necrotizing mediastinitis yang dilaporkan mencapai 60%-70% kasus (Karnath, 2003), 40%-60% (tabel 1) (Cirino, 2006).

descending-tabel

 

Faktor resiko terjadinya descending necrotizing mediastinitis : (Cirino, 2006)

  • Diabetes mellitus
  • Alkoholisme
  • Neoplasma
  • Radionekrosis
  • Usia > 70 tahun
  • Oral hygiene buruk
  • Malnutrisi

 

Mikrobiologi

Menurut Carey (2002), bakteri penyebab mediastinitis adalah fakultatif yaitu spesies Streptacoccus dan aerob seperti spesies Bacteroides. Organisme lainnya adalah Pseudomonas aeruginosa, spesies Fusobacterium, Peptostreptococcus dan Staphylococcus yaitu aureus dan epidermidis sebanyak 70-80% kasus (Dacey, 2003). Juga dilaporkan disebabkan oleh bakteri Eikenella corrodens, spesies Prevotella, Haemophilus, dan Salmonella  (Brandler, 2008).

Suatu penelitian retrospektif melaporkan, dari 17 penderita mediastinitis, 41% terdiri dari flora aerob-anaerob, 41% flora anaerob, dan 18% flora aerob yang kulturnya diambil dari abses. Kebanyakan organism aerob ditemukan pada infeksi post operasi, sedangkan kebanyakan organism anaerob ditemukan pada perforasi esophagus, infeksi odontogenik serta infeksi daerah kepala dan leher. Organisme yang paling umum ditemukan pada mediastinitis adalah Hemolytic Streptococci dan Bacteroides (Karnath, 2003).

Patofisiologi Mediastinitis

Infeksi gigi dapat menyebar ke jaringan lunak rongga mulut atau kutaneus dan dapat pula menyebar hingga ke ruang leher bagian dalam (Topazian, 2002) (table 2). Ruang-ruang daerah leher yang memungkinkan penyebaran infeksi ke mediastinum dimulai dari spasium parafaringeal, masuk ke spasium retrofaringeal, spasium prevertebral, danger space, dan masuk ke mediastinum (Peterson, 2003).

Resiko yang paling membahayakan dari infeksi retrofaringeal adalah penyebaran infeksi ke spasium prevertebral. Hal ini mudah terjadi karena spasium prevertebral dan spasium retrofaringeal hanya dipisahkan oleh lapisan tipis fasia prevertebral, sehingga lapisan ini mudah perforasi (Peterson, 2003).

Seperti telah dijelaskan pada anatomi sebelumnya, fasia leher dibagi menjadi 3 lapisan, yang pada akhirnya membagi leher menjadi 3 jalur utama infeksi orofaringeal dapat mencapai mediastinum, yaitu lapisan pretrakea/ superfisial, viseral dan prevertebra. Berdasarkan lapisan-lapisan tersebut, ada 3 jalur utama untuk penyebaran infeksi orofaringeal menjadi mediastinum (Gambar 3), yaitu :

  1. Jalur Pretrakea : berawal dari anterior trakea, berakhir di mediastinum anterior (carina)
  2. Jalur Laterofaringeal (spasia perivaskular) : berawal dari basis kranii, meluas sampai lengkung aorta, berakhir di mediastinum media.
  3. Jalur Retrofaringeal (spasia prevertebra/ retroviseral) : berlokasi di antara esophagus dan tulang belakang, mulai dari C6 sampai T1. Jalur ini dapat mencapai danger space sehingga prognosisnya paling buruk.

descending-gambar-rongga-tulang-2

Gambar 3 : Spasia-spasia leher dan arah penyebaran infeksi ke mediastinum dilihat dari lateral
(Karnath,2003 ; Peterson, 2003)

Sekitar 70% kasus descending necrotizing mediastinitis melalui jalur retrofaringeal, dan 8% melalui jalur pretrakea. Sisanya melalui jalur perivaskular, dan pada jalur ini seringkali diikuti dengan perdarahan arterial (Cirino, 2006).

Infeksi odontogenik yang paling sering menyebabkan mediastinitis adalah flegmon yang infeksinya bisa menyebar ke spasium-spasium di leher. Flegmon adalah infeksi yang mengenai spasia submandibula, sublingual, dan submentale. Gigi yang paling sering sebagai sumber infeksi pada spasia submandibula adalah gigi molar bawah. Dari spasia ini penyebaran infeksi bisa menuju ruang submandibular kontralateral, ke ruang pterigomandibular, parafaringeal dan ruang fasial pada leher. Infeksi dari gigi premolar dan anterior bawah dapat menyerang spasia sublingual. Infeksi spasia sublingual bisa meluas dengan mudah ke dalam spasia submandibular dan parafaringeal. Spasia submental sering terkena perluasan infeksi dari gigi insisivus bawah (Pederson, 1996) (gambar 4).

Secara ringkas, abses faringeal dapat menuju spasia retrofaringeal hingga mencapai mediastinum posterior, sedangkan abses submental dan submandibula dapat mencapai mediastinum anterior (Cirino, 2006).

 

Tabel 2. Spasia fasialis yang berhubungan dengan infeksi odontogenik (Peterson, 2003)

descending-gambar-rongga-tulang-3

Gambar 4.A. Spasia-spasia ramus mandibula dibatasi oleh m.masseter, m.pterygoid medialis, fasia temporalis dan tulang tengkorak. 6.B. Kemungkinan-kemungkinan arah penyebaran infeksi yang berasal dari gigi posterior mandibula dan maksila (Peterson, 2003)

Bersambung ke…

Descending Necrotizing Mediastinitis Bagian Empat

Dental Implan, Implan Gigi, Pengertian dan Ulasan Secara Sederhana

implan-gigi-cara-pasang-jpg

 

Pengertian Dental Implan, bagaimana pemasangannya ?

Dental Implan adalah teknologi dalam kedokteran gigi untuk mengganti gigi yang sudah tanggal. Dental Implan yang berfungsi sebagai pengganti akar gigi terbuat dari titanium yaitu bahan yang dengan mudah dapat diterima oleh tubuh kita. Implan gigi tersedia dalam berbagai macam bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan kondisi dan ukuran  daerah tidak bergigi di dalam mulut kita.

Dental Implan bisa digunakan untuk menggantikan sekurang-kurangnya satu atau seluruh gigi dan dipasangkan secara permanen di dalam mulut. Dental Implan untuk saat ini dapat dikatakan sebagai solusi terbaik yang ada untuk mengatasi kehilangan gigi.


Inti dari Dental Implan adalah bahan titanium tersebut ditanamkan ke dalam tulang rahang untuk menggantikan akar gigi alami yang telah hilang/rusak. Tahap selanjutnya adalah proses penyatuan antara bahan Implan (titanium) dengan tulang rahang yang akan memakan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan. Setelah terjadi penyatuan tersebut akan didapati Implan sebagai pengganti akar gigi berfungi sebagai fondasi yang stabil dan kuat. Abutment/penyangga adalah perantara yang menghubungkan pondasi Implan tersebut dengan mahkota gigi yang akan di tempel diatas gusi sejajar dengan gigi asli. Berkat tingkat kestabilan implan yang begitu tinggi, gigi tiruan dapat terpasang dengan sangat kokoh sehingga membuat proses makan dan mengunyah terasa begitu nyaman dan alami seperti gigi asli.

 

Bagaimana  Cara Merawat Implan Gigi dengan baik ?

Merawat implan gigi tidak sulit, pada umumnya tidak ada perbedaan dengan merawat gigi asli yaitu dengan menjaga kebersihannya sikat gigi secara teratur pagi hari setelah makan dan malam sebelum tidur, kontrol ke dokter gigi 6 bulan sekali. Begitu pula halnya untuk gigi implan dan gigi asli mempunyai  kesamaan bila tidak dirawat akan menjadi rusak.

Jika Mahkota yang terdapat di atas Implan Gigi rusak apakah harus di lakukan pengeboran lagi seperti pemasangan awal ? Mahalkah biayanya?

Rusaknya mahkota Implan Gigi sangat jarang terjadi, kalaupun terjadi biasanya akibat kecelakaan atau benturan keras hingga menyebabkan kerusakan mahkota gigi, Jika terjadi kerusakan mahkota gigi maka yang diganti  hanya mahkotanya saja tidak perlu dibor seperti pemasangan awal, dan biayanyapun tidak mahal. Pada keadaan normal umumnya mahkota gigi implan bisa bertahan  15 – 20 tahun, dan Implan Gigi yang tertanam di tulang bisa bertahan lebih dari 30 tahun bahkan bisa seumur hidup jika dirawat dengan baik tidak ada gangguan pada gusi atau tulang rahang

Jadwal Praktek drg Ika Ratna SpBM

di RS Grha Permata Ibu Depok

Rabu 16:00 – 19:00

Sabtu 16:00 – 19:00

pasien terbatas, dengan perjanjian terlebih dahulu

HOTLINE drg Ika Ratna SpBM 08119141419 call/WhatsApp

Dental Implan, Implan Gigi, Pengertian dan Ulasan Secara Sederhana

implan-gigi-cara-pasang-jpg

 

Pengertian Dental Implan, bagaimana pemasangannya ?

Dental Implan atau Implan Gigi adalah teknologi dalam kedokteran gigi untuk mengganti gigi yang sudah tanggal. Dental Implan yang berfungsi sebagai pengganti akar gigi terbuat dari titanium yaitu bahan yang dengan mudah dapat diterima oleh tubuh kita. Implan gigi tersedia dalam berbagai macam bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan kondisi dan ukuran  daerah tidak bergigi di dalam mulut kita.

Dental Implan bisa digunakan untuk menggantikan sekurang-kurangnya satu atau seluruh gigi dan dipasangkan secara permanen di dalam mulut. Dental Implan untuk saat ini dapat dikatakan sebagai solusi terbaik yang ada untuk mengatasi kehilangan gigi. Inti dari Dental Implan adalah bahan titanium tersebut ditanamkan ke dalam tulang rahang untuk menggantikan akar gigi alami yang telah hilang/rusak. Tahap selanjutnya adalah proses penyatuan antara bahan Implan (titanium) dengan tulang rahang yang akan memakan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan. Setelah terjadi penyatuan tersebut akan didapati Implan sebagai pengganti akar gigi berfungi sebagai fondasi yang stabil dan kuat. Abutment/penyangga adalah perantara yang menghubungkan pondasi Implan tersebut dengan mahkota gigi yang akan di tempel diatas gusi sejajar dengan gigi asli. Berkat tingkat kestabilan implan yang begitu tinggi, gigi tiruan dapat terpasang dengan sangat kokoh sehingga membuat proses makan dan mengunyah terasa begitu nyaman dan alami seperti gigi asli.

Gigi Geraham Bungsu Pengertian dan Ulasannya

Hotline: Whatsapp  +628119141419 janji pasien dengan drg Ika Ratna Spbm kasus gigi bungsu.

Apakah Gigi Geraham Bungsu itu ?

Gigi Geraham Bungsu adalah Gigi Geraham yang paling terakhir tumbuah. Gigi ini  sering tumbuh tidak normal dibanding gigi yang lain. Letaknya berada dipaling belakang gigi geraham. Gigi Geraham Bungsu ini, tidak tumbuh pada setiap individu dan jumlahnya juga dapat berbeda-beda antara 1-4 gigi. Dokter biasanya akan melakukan foto rontgen panoramic untuk dapat mengetahui pertumbuhan Gigi Geraham Bungsu tersebut serta letak dan posisinya.

Masalah yang bisa disebabkan oleh Gigi Geraham Bungsu yang pertumbuhannya tidak normal.

Gigi Geraham Bungsu yang pertumbuhannya bermasalah juga dapat menimbulkan kelainan pada gusi maupun tulang pendukung, impaksi (gigi terbenam) dapat menimbulkan karies atau lubang jika posisinya menabrak gigi sebelahnya hingga menimbulkan celah sempit, celah ini akan menjadi penyebab menumpuknya sisa makanan dan membusuk. Impaksi pada Gigi Bungsu juga dapat  mengganggu gigitan, kerusakan pada akar gigi depannya, mendorong gigi geligi didepannya sehingga susunan gigi menjadi berjejal, kista, infeksi dan beberapa hal yang lain. Pada umumnya pertumbuhan Gigi Geraham Bungsu yang bermasalah disertai dengan rasa sakit berupa sakit pada bagian belakang rahang, terkadang sakit sampai telinga, tenggorokan, ataupun sakit pada sebelah wajah dan kepala, tidak jarang  ada pembengkakan dan  keterbatasan membuka mulut pada pasien. Pada kasus tertentu pertumbuhan Gigi Geraham Bungsu tidak diikuti dengan rasa sakit terlebih dahulu karena pertumbuhannya pelan dan progressive.

 

Apakah Tindakan pencabutan Gigi Geraham Bungsu harus dilakukan ?

Gigi Geraham Bungsu pada umumnya muncul pada usia sekitar 16 tahun dan tidak jarang muncul lebih dari usia diatas 20 tahun. Tidak semua Gigi Geraham Bungsu tumbuh secara normal. Tidak normalnya pertumbuhan Gigi Geraham Bungsu dikarenakan tidak tersedianya ruang pada rahang, yang mengakibatkan Gigi Geraham Bungsu tetap tertanam dalam tulang atau hanya muncul sebagian dengan posisi miring, kebenyakan kasus Gigi Geraham Bungsu tersebut mendorong gigi sebelahnya, hal inilah yang bisa menyebabkan sakit yang sangat hebat. Untuk menangani kasus seperti tindakan pencabutan akan dilakukan oleh dokter gigi.

Bagai mana proses pencabutan Gigi Geraham Bungsu tersebut ?

Pengangkatan Gigi Bungsu yang bermasalah berbeda dengan cabut Gigi biasa. Pencabutan Gigi Bungsu harus dilakukan dengan Operasi atau pembedahan. Operasi Gigi Bungsu bisa dilakukan dengan cara bius Lokal saja, maksudnya adalah Dokter Bedah Mulut akan memberikan suntikan pada Rahang pasien, hingga Rahang akan “mati rasa” untuk sementara hingga proses operasi berlangsung tanpa ada rasa sakit walaupun pasien dalam keadaan sadar selama proses Operasi Gigi Bungsu. Setelah proses Operasi Gigi Bungsu tersebut pasien bisa langsung pulang dan rawat jalan saja.

Untuk Operasi Gigi Bungsu dengan Bius Total atau bius umum,  dilakukan kepada pasien dalam keadaan  tidak sadar. Untuk itu pasien biasanya akan menjalani rawat inap sekitar 2 – 3 hari pasca Operasi Gigi Bungsu Bius Total.

Bagaimana jika pasien kasus Operasi Gigi Geraham Bungsu adalah seorang perokok ?

Banyak zat kimia yang terkandung dalam asap rokok yang mana dapat menghambat proses penyembuhan dan dapat menimbulkan komplikasi setelahnya. Bila sulit untuk berhenti merokok, hindari merokok 48 jam pertama setelah pencabutan.

 

Jadwal Praktek di samping Apotik Century

Jalan Veteran Jakarta Selatan

  • Minggu 10:00 – 14:00
  • Senin 16:00 – 19:00
  • Selasa 10:00 – 14:00
  • Rabu 10:00 – 14:00
  • Kamis 16:00 – 19:00
  • Jumat 10:00 – 14:00

pasien terbatas, dengan perjanjian terlebih dahulu

Telpon / whatsapp 08119141419

 

Jadwal Praktek drg Ika Ratna Sp.BM lengkap di 3 lokasi di Jakarta dan Depok bisa di lihat di link dibawah ini :

Jadwal Praktek Lengkap di 3 Lokasi Jakarta dan Depok

Jadwal Praktek drg Ika Ratna Spesialis Bedah Mulut Rs Grha Permata Ibu Depok

Jadwal Praktek drg Ika Ratna Spesialis Bedah Mulut di Rs Sentra Medika Depok

Descending Necrotizing Mediastinitis Bagian Dua

Sambungan dari Bagian Satu

 

BAGIAN 2

 

DESCENDING NECROTIZING MEDIASTINITIS

 

Ika Ratna Maulani, drg, SpBM

Laboratorium Bedah Mulut FKG Univ.Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta

 

Anatomi

Mediastinum merupakan daerah yang terletak di antara pleura meliputi paru kiri dan kanan yang dibatasi sebelah kranial oleh toraks dan di sebelah kaudal oleh diafragma (gambar 1). Di dalam mediastinum terdapat struktur vital seperti kardiovaskuler, neural, saluran cerna dan pembuluh limfe. Mediastinum dibatasi oleh tulang torakalis di sebelah superior, diafragma sebelah inferior, di sebelah anterior dibatasi oleh sternum, sebelah posterior dibatasi oleh column vertebralis (gambar 1). Rongga mediastinum dibagi menjadi empat bagian, yaitu mediastinum superior, mediastinum anterior, mediastinum medium, dan mediastinum posterior (gambar 2) (Sjamsuhidajat&Jong, 1997).

Mediastinum bagian anterior berisi pembuluh aorta, pembuluh vena, pembuluh limfe, dan kelenjar timus. Mediastinum bagian medium berisi bronkus, hati dan pericardium, paru-paru, nodus limfatikus, trakea. Sedangkan mediastinum bagian posterior berisi aorta desendens, esophagus, nodus limfatikus, duktus toracikus, nervus vagus, dan nervus simpatikus (Sjamsuhidajat&Jong, 1997).

descending-bedah-mulut-jpg

descending-gambar-rongga-tulang

Bersambung ke…

Descending Necrotizing Mediastinitis Bagian Tiga

Descending Necrotizing Mediastinitis

BAGIAN 1

 

DESCENDING NECROTIZING MEDIASTINITIS

 

Ika Ratna Maulani, drg, SpBM

Laboratorium Bedah Mulut FKG Univ.Prof.Dr.Moestopo (Beragama), Jakarta

 

Abstrak

Mediastinitis adalah suatu infeksi yang mengenai mediastinum, kondisi ini membahayakan kehidupan oleh karena dapat menyebabkan kematian jika terlambat diketahui atau tidak diberi terapi yang benar. Mediastinitis dapat terjadi akibat infeksi maupun non-infeksi, dan bergantung pada etiologinya, dapat bersifat akut maupun kronis. Descending necrotizing mediastinitis merupakan kasus yang jarang terjadi namun merupakan suatu proses infeksi yang progresif dan cepat perkembangannya. Infeksi daerah kepala dan leher yang dapat menyebabkan descencing necrotizing mediastinitis diantaranya abses retrofaringeal, Ludwig’s angina, dan infeksi odontogenik. Kematian terjadi bila infeksi telah mencapai daerah yang luas. Infeksi gigi yang berbahaya adalah Ludwig’s angina dimana infeksi ini dapat meyebar hingga ke posterior sampai ke ruang sekunder di leher. Perluasan infeksi dari rongga leher bagian dalam masuk ke mediastinum ditandai dengan gejala sakit pada dada, dispnea berat, demam yang terus-menerus dan dari pemeriksaan radiografi terdapat pelebaran mediastinal. Diagnosa harus segera ditegakkan dari awal proses infeksi dikarenakan tingkat mortalitas yang tinggi. Terapi yang optimal meliputi drainase yang cukup pada leher dan mediastinum disertai pemberian antibiotik berspektrum luas.

 

PENDAHULUAN

Descending necrotizing mediastinitis merupakan kasus yang jarang terjadi namun merupakan suatu proses infeksi yang progresif dan cepat perkembangannya. Tingkat mortalitas sebesar 30%-50%, bahkan pada era antibiotik saat ini (Karnath, 2003). Infeksi daerah kepala dan leher yang dapat menyebabkan descencing necrotizing mediastinitis diantaranya abses retrofaringeal, Ludwig’s angina, dan infeksi odontogenik (Cirino, 2006). Menurut Peterson (2003), infeksi odontogen bisa menimbulkan manifestasi ringan dan berat, bila infeksinya ringan dapat dirawat dengan mudah yaitu dengan pemberian antibiotik dan perawatan bedah lokal tetapi beberapa infeksi odontogen yang berat diperlukan perawatan agresif, bahkan setelah pemberian antibiotik dan terdapat kemajuan perawatan, infeksi odontogen yang serius masih dapat mengancam kehidupan pasien. Kematian terjadi bila infeksi telah mencapai daerah yang luas. Infeksi gigi yang berbahaya adalah Ludwig’s angina dimana infeksi ini dapat meyebar hingga ke posterior sampai ke ruang sekunder di leher. Infeksi dari gigi molar bawah, premolar bawah, dan anterior bawah dapat menyebar ke spasium submandibula, spasium sublingual, dan spasium submental, turun ke leher dan akhirnya menyebar ke mediastinum (Pederson, 1996). Perluasan infeksi dari rongga leher bagian dalam masuk ke mediastinum ditandai dengan gejala sakit pada dada, dispnea berat, demam yang terus-menerus dan dari pemeriksaan radiografi terdapat pelebaran mediastinal (Topazian, 2002).

 

Bersambung ke

Descending Necrotizing Mediastinitis Bagian Dua

Infeksi Gigi dan Mulut

Infeksi mulut menyebabkan bau mulut

Sakit gigi yang terus berulang yang sering di diamkan adalah ibarat bom waktu yang suatu saat bisa meledak. Seringnya pasien mencoba coba untuk menghilangkan sakit gigi dengan minum sembarang obat penghilang rasa sakit atau minum antibiotik tidak dengan dosis yang tepat, akan memperparah keadaan gigi tersebut. Banyaknya pasien yang datang kepada saya sudah dalam kondisi infeksi yang akut karna kasus “mencoba coba” seperti di atas, dan salah satu ciri khas dari infeksi selain gigi yang bengkak adalah bau mulut yang tidak hilang hillang.

Gigi dengan karies  (berlubang) yang diikuti dengan kematian pulpa dan infeksi di peripikal serta infeksi periodontal mempunyai potensi cukup besar untuk menyebar ke berbagai tempat dalam rongga mulu, muka dan lehar bahkan yang lebih serius berupa kompikasi seperti emboli piemia dan septikemia. Penyebab infeksi ini adalah  mikroba komensal dalam mulut yang kemudian menjadi patogen, yang penyebarannya dipengaruhi oleh meningkatnya virulensi mikroba dan menurunnya daya tahan tubuh penderita.

Infeksi  infeksi yang terjadi pada rongga mulut, muka leher ini yang bersumber pada infeksi gigi, memberika gejala yang cukup mencemaskan bagi penderitanya, seperti pembengkakan, trismus  sakit menelan atau bahkan sulit bernafas, dan bila tidak mendapatkan perawatan maksima bisa menimbulkan kompikasi yang lebih serius.

Pengobatan untuk infeksi infeksi ini  terdiri dari perbaikan keadaan umum penderita, menghilangkan rasa sakit, membasmi mikroba penyebab serta intervensi bedah untuk mengeliminasi sumber infeksinya.

Untuk dokter gigi yang menangani kasus infeksi ini, pengetahuan tentang mikro-organisme penyebab, perjalanan dan penyebaran infeksi , penting untuk dikuasai untuk dapat mendiagnosis penyakit dan menentukan pengobatan dan intervensi bedah. Demikian juga tantang antibiotika, penggunaannya pada infeksi odontogenik, harus cukup dikuasai untuk dapat memberikan pengobatan yang tepat adekuat.

Kapan Gigi Bungsu Harus di Operasi

Gigi geraham bungsu, atau wisdom teeth, tumbuh paling terakhir dari gigi lainnya, yaitu antara umur 17 sampai 21 tahun, bahkan tidak jarang ditemukan bisa lebih dari umur tersebut. Pertumbuhan Gigi geraham bungsu ini dapat menimbulkan rasa sakit  sementara waktu, Namun jika pertumbuhan Gigi geraham bungu tersebut miring atau tidak normal maka rasa sakit yang luar biasa akan terjadi.  

Hotline drg Ika Ratna Sp.BM 08119141419 via WhatsApp

Rasa sakit untuk kasus ini  timbul karena Gigi Geraham Bungsu sedang dalam proses untuk menembus tulang dan gusi untuk muncul ke permukaan, tidak jarang gigi geraham bungsu tersebut menekan gigi sebelahnya yang juga akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.  Letaknya yang tidak normal juga menyebabkan adanya celah diantara gigi geraham bungsu dengan gigi sebelahnya yang dapat menjadi penyebab terjebaknya sisa makanan kedalam ruang tersebut dan sulit sekali dibersihkan karena tidak terjangkau oleh sikat gigi. Sisa makanan yang terjebak tersebut akan membusuk dan menyebabkan rasa sakit dan bisa menimbulkan lubang pada gigi.

Jika kamu mengalami rasa yang tidak nyaman akibat pertumbuhan gigi geraham dan ingin mencoba mengurangi sakitnya secara sementara, cobalah berkumur dengan menggunakan air hangat yang dicampur dengan garam. Tapi tetap harus  konsultasikan masalah ini ke dokter gigi sp Bedah Mulut agar mendapatkan perawatan yang sesuai. Karena penyebab utama rasa sakit ini harus segera di atasi.

Untuk menangani Gigi Geraham Bungsu miring / tumbuh tidak normal biasanya dilakukan pencabutan dengan Operasi atau pembedahan. Operasi Gigi Bungsu dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Operasi Gigi Bungsu bius lokal, yaitu cukup dikerjakan di poli gigi saja dan bisa langsung pulang. Atau Operasi Gigi Bungsu Bius Total, yang dikerjakan di ruang Operasi besar dan harus dilakukan rawat inap minimal 1 hari untuk pemulihan.

Jika rasa sakit yang di derita sudah semakin parah dan berulang terus menerus, segera hubungi dokter bedah mulut terdekat agar segera diambil tindakan yang tepat.

Jadwal  Praktek drg Ika Ratna SpBM 3 lokasi

  1. RS Sentra Medika Depok, Jl Raya Bogor KM 33 Cisalak Depok (021) 8743790
  2. RS Grha Permata Ibu, Kukusan Beji Depok, Call / WhatsApp 089535372728
  3. Praktek Apotik Century, Jl Veteran Jakarta Selatan, Call/WhatsApp 08119141419

 Semua jadwal dengan perjanjian terlebih dahulu

 

Map RS Sentra Medika Depok

 

Map RS Grha Permata Ibu Depok

 

Map Lokasi Apotik Century jalan Veteran Bintaro Jakarta Selatan

<

Perhatikan Kebersihan si Gigi Bungsu Agar Tidak di Operasi

Hotline +628119141419 janji pasien drg Ika Ratna Sp.BM.

 

Pertumbuhan gigi bungsu yang tidak normal ada beberapa tipe, ada yang tertanam keseluruhan di dalam tulang, ada juga yang muncul ke permukaan gusi namun letaknya miring dan menabrak gigi sebelahnya

Gigi bungsu yang tumbuh tidak normal tidak selalu menimbulkan masalah. Umumnya timbul peradangan sekitar mahkota gigi yang tumbuh sebagian atau tidak normal. Posisi jaringan lunak yang menutupi sebagian mahkota gigi, akan mengakibatkan sisa makanan / kotoran menumpuk dan sukar dibersihkan.  Akibatnya mudah terjadi radang dan penumpukan bakteri.

Hal seperti di atas sering sekali terjadi, sisa makanan yang terselip di antera gigi tersebut biasanya  sangat sulit dibersihkan karna tidak terjangkau oleh sikat gigi. Bila sisa makanan menumpuk diantara gigi bungsu dan sebelahnya dibiarkan dalam waktu yang lama akan terjadi kerusakan dan lubang pada gigi sebelahnya, pada umumnya pasien datang setelah merasakan sakit dengan lubang yang besar. Pada kasus ini biasanya gigi bungsu terpaksa harus di cabut dan melakukan  penambalan pada gigi sebelahnya jika masih memungkinkan.

Tidak semua gigi bungsu yang tumbuh miring menimbulkan keluhan. Tapi tidak sedikit pula yang merasakan nyeri.  Bisa juga bengkak yang mengakibatkan mulut terbatas untuk di buka, kesulitan menelan, pembengkakan pada wajah sampai sakit kepala yang hebat.

Yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah adalah dengan membersihkan bagian gigi tersebut dengan lebih teliti terutama setelah selesai makan. Gunakan obat kumur untuk menghambat pertumbuhan kuman.

Jadwal Praktek pribadi drg Ika Ratna SpBM di samping Apotik Century Bintaro Jalan Veteran Jakarta Selatan

  • Minggu 10:00 – 14:00
  • Senin 16:00 – 19:00
  • Selasa 10:00 – 14:00
  • Rabu 10:00 – 14:00
  • Kamis 16:00 – 19:00
  • Jumat 10:00 – 14:00

 

pasien terbatas, dengan perjanjian terlebih dahulu

Alamat dan Google Map


Jadwal dan lokasi praktek di lokasi lain :

Jadwal Praktek drg Ika Ratna Spesialis Bedah Mulut di Rs Sentra Medika Depok

Jadwal Praktek drg Ika Ratna Spesialis Bedah Mulut Rs Grha Permata Ibu Depok

Jadwal Praktek Drg Ika Ratna Spesialis Bedah Mulut di Universitas Prof DR Moestopo Bintaro

Apakah Yang di Maksud Dengan Impaksi Gigi dan Odontektomi itu

Apakah yang dimaksud dengan impaksi gigi itu ? lalu apa itu odontektomi ?

Impaksi gigi adalah suatu keadaan dimana benih gigi atau calon gigi yang akan tumbuh terhalang jalan pertumbuhannya hingga  mengakibatkan gigi tidak dapat keluar atau tumbuh secara normal. Pada kasus impaksi gigi geraham biasanya dapat mengganggu pengunyahan. Untuk menangani masalah ini dokter bedah mulut melakukan pekerjaan pencabutan dengan pembedahan yang biasa di sebut dengan odontektomi atau pada umumnya disebut dengan operasi gigi bungsu. Odontektomi  sendiri pada umumnya bisa dikerjakan dengan suntik lokal ataupun dengan bius umum di ruang operasi tergantung tingkat kesulitan kasus. Impaksi gigi biasanya terjadi sekitar 20% dari total populasi. Pria lebih sering mengalaminya daripada wanita. Impaksi gigi molar (geraham besar) ketiga pada umumnya  terjadi sekitar 17%-32% dari populasi yang telah dilakukan penelitian, dimana frekuensi mandibula (rahang bawag) lebih tinggi daripada maksila (rahang atas).  Angka kejadian terjadinya impaksi gigi kaninus (gigi Taring) atas terjadi sekitar 0,3-3,2%, dari populasi yang diteliti.  Impaksi gigi kaninus bagian palatal (langit langit mulut) terjadi sebesar 15% kasus impaksi gigi kaninus, lebih banyak terjadi pada perempuan daripada pria. Impaksi gigi premolar (geraham keci yang terletak 1 dan 2 baris di belakang gigitaring) sebesar 0,5% dari populasi yang diteliti.  Gigi yang sering terjadi impaksi adalah molar (gigi geraham besar) ketiga mandibula (rahang bawah) diikuti molar ketiga maksila (gigi geraham besar rahang atas), dan premolar dua mandibula (gigi geraham kecil dua baris yang terletak di belakang gigi taring rahang bawah). (Andreason 1997)

Jadwal praktek drg Ika Ratna SpBM

Praktek di Apotik Century Jalan Veteran Bintalo Jakarta Selatan:
  • Senin 16:00 – 17:00
  • Selasa 09:00 – 13:00
  • Rabu 09:00 – 13:00
  • Kamis 09:00 – 13:00
  • Jumat 09:00 – 13:00
  • Minggu 09:00 – 13:00
Hubungi Hotline call/Whatsapp 08119141419

Google Map, Praktek di  Jl RC Veteran Bintaro Jakarta Selatan

tag: gigi bungsu, cabut gigi geraham, gigi geraham bungsu, biaya operasi gigi bungsu,